IT Support dan Software Engineer: Magang dan Kerja di Mana, Ya?
IT Support dan Software Engineer! Sama-Sama IT Tapi Bukan Infinity Talent
Di era serba teknologi seperti sekarang, semakin banyak anak muda ingin bekerja di bidang IT. Namun, akhirnya banyak yang bingung menentukan jalur karier karena bidang ini sangat beragam namun sulit dibedakan. Seperti IT Support dan Software Engineer, dua profesi dengan fokus, keterampilan, dan karakter kerja yang sangat berbeda. Satunya fokus hardware dan gerak cepat, satunya fokus software dan duduk sepanjang hari di depan layar.
Fenomena Lucu di Dunia Kerja: “Mas, Kamu Kan Anak IT, Bisa Semua Kan?”
Di tengah meningkatnya minat pada dunia teknologi, muncul juga fenomena lucu yang sering dikeluhkan para pekerja IT: anggapan bahwa anak IT itu harus bisa semuanya.
Bahkan, banyak netizen bercanda bahwa IT itu kepanjangan dari “Infinity Talent”, karena apa pun ditanya pasti dilempar ke mereka.
Sudah sering terjadi, seorang Software Engineer datang ke kantor untuk coding, tapi malah disuruh betulin printer. Atau sebaliknya, IT Support yang sedang fokus troubleshooting jaringan tiba-tiba diminta ngoding aplikasi absen digital.
Ada yang sampai curhat di media sosial:
“Mas, kamu anak IT ya? Tolong setting AC ruang rapat dong.”
Atau yang lebih ekstrem:
“Mas, bisa tolong hapus background foto, sekalian desain banner ya? Kan anak IT.”
Fenomena ini memang lucu, namun menunjukkan betapa kurangnya pemahaman publik tentang ragam profesi di dunia teknologi. Banyak perusahaan masih menganggap bidang IT itu satu kotak besar yang isinya adalah “orang serba bisa”. Kalau pun bisa, individu tersebut tentunya memiliki hak untuk fokus di bidangnya sendiri karena mereka juga memiliki waktu dan tenaga yang terbatas.
Apa Sih Pekerjaan Seorang IT Support?
IT Support adalah garda terdepan dalam memastikan perangkat, jaringan, dan sistem perusahaan berjalan lancar setiap hari. Jika ada komputer error, jaringan putus, server down, atau CCTV bermasalah, IT Support-lah yang turun langsung mengatasinya.
Skill Utama IT Support
- Troubleshooting server
- Manajemen jaringan dasar
- Penanganan tiket dan problem user
- Ketelitian dan kecepatan respons
- Komunikasi yang baik (karena sering berinteraksi dengan user)
Karakter Orang yang Cocok
- Suka kerja lapangan
- Teliti
- Mudah berkomunikasi
- Senang memecahkan masalah teknis langsung
Bagaimana Jobdesk Software Engineer?
Software Engineer adalah orang yang merancang, membuat, dan mengembangkan aplikasi atau sistem digital, mulai dari website, mobile app, hingga sistem ERP di perusahaan besar.
Skill Utama Software Engineer
- Bahasa pemrograman (Python, JS, PHP, Go, dll.)
- Algoritma dan logika
- Perancangan database
- Version control (Git)
- Problem solving tingkat sistem
Karakter Orang yang Cocok
- Suka analisis
- Fokus dalam waktu lama
- Logis
- Kreatif dalam merancang solusi digital
Keduanya penting, keduanya strategis, namun keduanya membutuhkan bakat dan minat yang berbeda. Karena itu, sebelum menentukan jalan, penting bagi kamu, khususnya generasi muda untuk benar-benar memahami apa yang ingin ditekuni.
Buat kamu yang berminat dengan posisi sebagai IT Support, bisa mengambil studi mulai dari SMK jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan). Adapun peran Software Engineer bisa dipelajari di SMK jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak). Tak heran, kedua jurusan ini memang banyak diminati sejak dulu. Posisi IT Support dan Software Engineer sangat dibutuhkan di hampir semua perusahaan. Namun untuk mendapat posisi di perusahaan yang bergengsi, tentunya bukan hanya bermodal skill melainkan harus memiliki pengalaman, tanggungjawab, kinerja terbaik.
Isu Eksploitasi Magang Pelajar SMK
Masalah datang dari berbagai berita mulai dari eksploitasi anak hingga 8 juta pengangguran. Terhitung ribuan pelajar dan lulusan SMK jurusan TKJ dan RPL, di antaranya mengalami eksploitasi saat magang PKL semasa sekolah. Mereka mendapatkan tugas di luar dari bidang yang mereka pelajari dan dengan upah rendah bahkan tanpa dibayar. Sementara mereka bekerja mengikuti jam kerja karyawan tetap sehingga pemilik perusahaan dipastikan mencari keuntungan tenaga pelajar. Belum lagi alumni perguruan tinggi jurusan Teknik Informatika, Ilmu Komputer, dan sejenisnya masuk di jajaran 8 juta pengangguran di Indonesia tahun 2025.
Tuti Budirahayu, Siti Mas’udah, dan Fahrul Muzzaki menunjukkan hasil penelitian tentang eksploitasi pelajar magang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di empat kabupaten di Jawa Timur, antara lain Tuban, Mojokerto, Sidoarjo, dan Ngawi ditemukan bahwa: (1) siswi SMK merasa terancam karena dipaksa bekerja di tempat yang tidak sesuai dengan kemampuan vokasionalnya; (2) jam kerja selama magang tidak sesuai dengan kesepakatan antara sekolah dan perusahaan karena cenderung melebihi batas waktu kerja yang biasa; (3) sering diminta untuk bekerja di perusahaan yang sama, tetapi di tempat kerja yang tidak sesuai dengan yang telah ditentukan pada saat perjanjian kerja dengan sekolah; (4) selama magang diminta untuk bekerja sebagai karyawan perusahaan dengan jam kerja yang sama dengan karyawan tetap, tetapi tidak menerima gaji, dan ini dapat dianggap sebagai bentuk eksploitasi ekonomi. Hal ini juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu gangguan kesehatan jiwa bagi mahasiswi peserta magang.
Siswa IDN Magang Jadi IT Support dan Software Engineer
Untuk memberikan gambaran nyata, mari melihat perjalanan dua siswa IDN Boarding School yang menekuni bidang berbeda. Kali ini kita akan menelisik bagaimana rasanya terjun di dunia kerja pada bidang Jaringan dan Programming. Sekaligus kita akan melihat seperti apa kondisi siswa IDN mengikuti magang, apakah mengalami isu serupa yang tidak diinginkan atau mendapat kesempatan belajar dengan sebaik mungkin?
Untuk memberikan gambaran nyata, mari melihat perjalanan dua siswa IDN Boarding School yang menekuni bidang berbeda. Kali ini kita akan menelisik bagaimana rasanya terjun di dunia kerja pada bidang Jaringan dan Programming. Sekaligus kita akan melihat seperti apa kondisi siswa IDN mengikuti magang, apakah mengalami isu serupa yang tidak diinginkan atau mendapat kesempatan belajar dengan sebaik mungkin?
Hilmi Ainur Rasyid – 12 TKJ IDN Boarding School Sentul
Selama dua bulan magang sebagai IT Support di PT Halcom Integrated Solution, Hilmi terjun langsung dalam proyek besar yang jarang dialami siswa SMA/SMK. Di perusahaan ternama ini, ia dipercaya menangani maintenance 585 CCTV milik PT Epson Batam. Mulai dari pengecekan kualitas gambar, memastikan kesesuaian IP, hingga pendataan dan mapping satu per satu. Semuanya dilakukan secara bertahap, sistematis, dan penuh ketelitian. Pengalaman ini membuka pandangannya tentang dunia IT Support yang nyata. Baginya, proyek ini menjadi langkah besar yang mengokohkan minatnya pada dunia IT Support.
Abdurrahman Zuhair – 12 RPL IDN Boarding School Sentul
Berbeda dengan Hilmi, Zuhair justru menekuni jalur Software Engineering. Ia kini sedang mengasah kemampuan sebagai Junior Software Engineer di PT Infinite-ERP. Menjadi intern developer, Zuhair membangun UI dan API untuk layanan investasi mobile. Setiap hari ia berkutat dengan coding, debugging, memahami struktur database, dan mengembangkan fitur dalam produk perusahaan.
Zaid Hilman Al Farisi Marpaung – 12 RPL IDN Boarding School Sentul
Skill siswa IDN Boarding School memang diakui di banyak perusahaan. Kali ini ada Zaid yang sudah berperan aktif dalam proyek besar di Telkom STO sebagai Software Engineer. Zaid mengembangkan web dashboard untuk divisi CPO agar tim bisa memantau proyek dan order secara real-time, sekaligus membangun automasi proses kerja dengan platform n8n yang membuat operasional lebih cepat dan efisien.
Pendidikan IT Berkualitas Sejak Sekolah
Kisah Hilmi, Zuhair, dan Zaid menunjukkan bahwa dunia IT itu luas, beragam, dan penuh kesempatan. Namun yang terpenting, keduanya membuktikan bahwa ketika siswa dibimbing dengan benar di sekolahnya, mereka bisa menemukan jalur yang tepat dan langsung menapaki dunia kerja bahkan sebelum lulus. Alih-alih masih kesulitan menemukan minat dan potensinya, dan tidak tahu arah ke mana setelah selesai masa pendidikan formal. Dengan pembinaan terbaik, siswa dapat memiliki kualifikasi yang tinggi untuk diterima di perusahaan yang berkualitas dan tidak sekadar mencari keuntungan tenaga pelajar berupah rendah. Faktanya, siswa IDN yang telah magang pun banyak yang mendapatkan gaji mendekati bahwa setara UMR. Semua ini tidak lain karena sokongan soft-skill dan hard-skill yang telah dibentuk di IDN Boarding School.
Baca juga: Magang di Bidang IT, Peluang Hasilkan Puluhan Juta Rupiah
IDN Boarding School sejak awal menanamkan pondasi yang jelas: mengenalkan real project, membimbing minat siswa, dan menghadapkan mereka pada dunia industri sejak dini. Karena itu, lulusan IDN tidak hanya “belajar IT” tetapi hidup sebagai praktisi IT sejak mereka masih duduk di bangku sekolah. Pada saat tiba masa PKL, siswa tidak dilepaskan begitu saja. Mereka dibina bagaimana mencari perusahaan, cara melamar pekerjaan dan menawarkan skill mereka, hingga monitoring yang jelas dari guru dan pembina selama magang.
Di antara dua bidang IT yang sama-sama penting ini, pilihan terbaik selalu kembali pada minat dan karakter masing-masing. Apakah kamu lebih suka terjun langsung ke lapangan, memastikan semua sistem berjalan? Atau kamu lebih menikmati dunia coding dan ingin membangun aplikasi yang berguna bagi banyak orang? Yang jelas, apa pun pilihanmu, masa depan IT di Indonesia masih sangat terbuka lebar disertai dengan kegigihan dan ketekunanmu.
