
Siswa “Bolos” Sekolah ke Gunung Gede Sebelum Pendakian Ditutup
Pendakian Gunung Gede Ditutup Oktober 2025
Gunung Gede Pangrango ditutup sementara untuk pendakian komersial sejak hari Senin, 13 Oktober 2025, dikutip dari CNN. Kabarnya penutupan ini bertujuan untuk pemulihan ekosistem dan perbaikan kondisi pendakian. Sebelum ditutup, salah satu pendakian terakhir dilakukan oleh 37 pendaki yang berada dalam satu rombongan, terdiri dari siswa dan guru. Kegiatan ini adalah program dari sekolah boarding Islami di Sentul, Bogor.
Sekolah Asrama Bikin Suntuk? Pendakian Gunung Gede jadi Solusi
Sekolah teknologi rasa sekolah alam! Sekolah boarding islami identik dengan aktivitas indoor di asrama dan masjid. Aktivitas siswa banyak dihabiskan di lingkungan sekolah. Apakah itu menjadikan para siswa merasa suntuk dan bosan? Nyatanya di IDN Boarding School ada banyak agenda yang mind-blowing! Dari main di sungai, refreshing di curug, trekking bukit, sampai mendaki gunung.
IDN Boarding School memiliki keunikan yaitu berada di tengah alam yang hijau dan indah. Dari 5 lokasi di tiga kota, salah satunya berlokasi di Sentul, Kab. Bogor, Jawa Barat. Sentul berada dekat dengan beragam wisata alam populer dan digandrungi banyak orang untuk healing dan berlibur dari kepadatan kota. Siswa IDN Sentul sudah biasa menikmati berbagai tempat seru yang sudah termasuk program dari IDN Boarding School sendiri. Program tersebut selain untuk menjadikan aktivitas sekolah lebih menyenangkan, tujuan utamanya adalah membentuk karakter tangguh pada diri siswa. Siswa kelas 7-9 SMP hingga siswa kelas 10-12 SMK sudah biasa mendapat challenge untuk berpetualang ke alam.
Gunung Gede jadi tantangan baru! Siswa kelas 8 dan 9 diajak “bolos” 2 hari 3 malam dari sekolah dalam program IDN Volcano Mengaji. IDN Volcano Mengaji ini diikuti oleh 37 peserta yang terdiri dari guru dan siswa SMP IDN Boarding School Sentul. Pendakian kali ini bekerja sama dengan porter lokal dari Gepang (Bang Eza) dengan dua porter utama, Mang Ciwok dan Mang Obag, serta didukung oleh Mr. Mihan dan Mr. Farrel sebagai support porter.
Perjalanan Dimulai, Pembelajaran Baru Menanti dari Luar Kelas
Rombongan berangkat dari IDN Sentul pada Kamis, 9 Oktober 2025 pukul 17.00 dan memulai pendakian keesokan harinya pukul 06.30. Peserta dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu porter, leader, dan sweeper. Tugas leader dipegang oleh Ustadz Mulya, sementara sweeper oleh Mr. Abdurrahman dan Akh Bilal dari kelas 9.
Pendakian melalui lima pos utama sebelum mencapai area Alun-alun Surya Kencana Barat, tempat tim mendirikan camp. Waktu tempuh dari basecamp menuju lokasi camp adalah sekitar delapan jam perjalanan. Di Surya Kencana, peserta melaksanakan kegiatan camping, kajian, shalat berjamaah, serta tadabbur alam. Pendakian bukan alasan untuk menunda ibadah. Bahkan pendakian gunung merupakan salah satu upaya untuk semakin meningkatkan keimanan kepada Allah lewat mengenal kebesaran Sang Maha Pencipta.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengkaji nilai-nilai Islam, mentadabburi ciptaan Allah, menumbuhkan rasa syukur dan sabar, melatih kemandirian, ketangguhan, serta kemampuan survival siswa. Demikianlah setiap program character builiding di IDN diadakan untuk membentuk siswa yang unggul secara fisik, mental, dan spiritual. Mendaki gunung adalah program tidak biasa dari sekolah yang berbasis pesantren. Namun berbeda dengan IDN yang selalu mengadakan agenda anti-mainstream yang berdampak positif pada pengembangan diri siswanya.
Simak kegiatan seru lain: Tantangan Perjalanan Dari Lereng Gunung Lawu Menelusuri Karanganyar


Badai Datang, Tantangan yang Menguji Pendaki Pemula
Pada malam hari terjadi hujan dan angin kencang yang menyebabkan sebagian peserta mengalami kelelahan dan waktu pendakian ke puncak (summit) mundur sekitar tiga jam. Pendakian menuju puncak dilaksanakan pada pukul 07.00 pagi dengan estimasi waktu tempuh 40–60 menit. Alhamdulillah, seluruh peserta berhasil mencapai puncak, kecuali dua siswa yang berhalangan karena kondisi fisik.
Tibalah di puncak Gunung Gede, peserta mengabadikan momen melalui foto, video, dan dokumentasi kegiatan lainnya. Perjalanan ini tidak mudah apalagi sebagian baru pertama kali melakukan pendakian seperti ini.
“Program ini mengajari kita untuk saling menjunjung tinggi sportivitas terhadap teman dan sahabat kita.” Demikian kesan dari Ghaisan, siswa kelas 9.
“Pengalaman yang aku dapatkan adalah bisa merasakan mengaji di alam terbuka, dan hal tersebut merupakan hal baru yang saya rasakan. Menurut saya, suasananya lebih nyaman dan enak,” tutur Amri, siswa kelas 8.
Setelah turun ke Surya Kencana Barat, kembali dilaksanakan kajian penutup pada pukul 10.20, disertai makan bersama dengan menu spesial. Dilanjutkan dengan shalat dzuhur dan persiapan kembali menuju basecamp.
Selama berada di Alun-alun Surya Kencana, tim juga melakukan pengambilan video dokumentasi dan rekaman menggunakan drone sebagai arsip kegiatan dan kenang-kenangan berharga bagi seluruh peserta.
Dalam perjalanan turun, beberapa siswa mengalami kelelahan dan sakit, namun dengan semangat dan tekad yang kuat mereka berhasil menyelesaikan perjalanan tanpa perlu evakuasi. Seluruh peserta akhirnya kembali ke basecamp dengan selamat, membawa pengalaman berharga dan pelajaran berkesan tentang perjuangan, kebersamaan, serta kekuatan iman di alam terbuka.