Dalam program rutin IDN Boarding School yang bertajuk Weekend English Talk (WET), santri IDN berkesempatan untuk ngobrol langsung dengan Ustadz Zidni untuk berbagi pengalaman dan kisahnya kuliah di Universitas Al-Azhar. Nah, jika kamu tertarik kuliah di luar negeri apalagi di Mesir, baca ini sampai selesai karena santri bakal spill semua lewat alumni Al-Azhar langsung.

Al-Azhar University: Pilar Keilmuan Islam Sejak Abad ke-10

Mengawali Podcast WET ini, Ustadz Zidni terlebih dahulu menjelaskan sejarah berdirinya Universitas Al-Azhar yang belum banyak diketahui. Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, merupakan salah satu pusat keilmuan Islam tertua dan paling berpengaruh di dunia. Didirikan pada tahun 970 M oleh Dinasti Fatimiyah Al-Azhar. Awalnya dibangun sebagai sebuah masjid yang dinamakan Al-Jāmi‘ Al-Azhar. Nama “Azhar” diambil dari nama Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah ﷺ, yang menjadi panutan kaum Syiah Fatimiyah.

Seiring berjalannya waktu, fungsi Al-Azhar berkembang lebih dari sekadar tempat ibadah. Al-Azhar menjadi pusat kegiatan ilmiah, pengajaran, dan dakwah sejak tahun 988 M. Al-Azhar berevolusi menjadi sebuah institusi pendidikan Islam, khususnya pembelajaran tentang fiqih, tafsir, hadits, dan Bahasa Arab.

Ketika Dinasti Ayyubi yang dipimpin oleh Salahuddin al-Ayyubi menduduki kepemimpinan di Mesir, Dinasti Fatimiyah digulingkan pada tahun 1171. Salahuddin menghapuskan pengajaran Syiah menjadi beraliran Sunni dan memasukkan pembelajaran sesuai empat mazhab yaitu Hanafi, Maliki, Syafi`i, dan Hanbali.

Al-Azhar mengembangkan sistem pendidikan dengan materi utama seperti Al-Qur’an, Hadis, Fiqih, Ushul Fiqh, dan Bahasa Arab. Namun, dalam perkembangannya, Al-Azhar juga membuka kurikulum di berbagai bidang pengetahuan seperti sains, ekonomi, hukum, kedokteran, dan bahasa. Hingga saat ini, mahasiswa di Al-Azhar didominasi oleh mahasiswa dari Indonesia.

Mengapa Harus Kuliah di Al-Azhar?

Kendati sempat berkuliah di Indonesia, Ustadz Zidni akhirnya memilih mengulang perjalanan studi S1 dari awal di Mesir. Tentu ada alasan di balik keputusan besar yang beliau ambil. Apa saja kelebihan kuliah di Mesir menurut beliau?

1. Al-Azhar merupakan pusat pendidikan Islam tertua di dunia, saat ini sudah berusia lebih dari 1000 tahun
2. Jaringan global dan lingkungan multinasional
3. Berperan dalam mempromosikan Islam moderat
4. Kombinasi pendidikan Islam dan pengetahuan umum berbagai bidang

Dengan alasan-alasan tersebut, kuliah di Mesir adalah pilihan terbaik bagi kamu yang ingin merasakan studi di luar negeri namun tetap kental dengan lingkungan religius.

Tantangan Kuliah di Mesir

Begitu tiba di Kairo, tantangan langsung menyambut. Bahasa yang digunakan masyarakat adalah dialek ‘ammiyah Mesir, jauh berbeda dengan bahasa Arab formal (fusha) yang dipelajari di Indonesia. Namun seiring waktu, ia belajar. Ia mulai memahami logat, budaya, dan bahkan selera humor orang Mesir. Culture shock itu justru membentuk kemampuan adaptasi yang luar biasa, memaksanya untuk keluar dari zona nyaman.

Kehidupan sebagai mahasiswa di Kairo tidak semewah yang dibayangkan. Bahkan awalnya ia berpikir Mesir mungkin lebih maju dari Indonesia, mengingat Mesir adalah negara Arab sama seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang terkenal maju dan canggih. Ternyata, jika dibandingkan, Indonesia masih lebih maju dari Mesir. Seperti memesan makanan, di Mesir masih harus datang ke rumah makan untuk membeli langsung, di saat Indonesia sudah serba pesan via online. Di mana-mana juga serba berdebu, terlebih kita ketahui Mesir dan negara Arab didominasi oleh padang pasir. Jadi, harus banyak siap-siap sama tantangan-tantangan ini kalau kamu memang serius ingin menuntut ilmu di Mesir, bukan sekadar fomo pengen kuliah di luar negeri. Apalagi tantangan dunia akademiknya, kamu harus tau!

Perbedaan Sistem Pendidikan di Indonesia dan Mesir

Sistem pendidikan di Universitas Al-Azhar memiliki ciri khas yang berbeda dengan universitas pada umumnya. Di sana, tidak diterapkan sistem semester ganjil dan genap. Mahasiswa menempuh seluruh pelajaran dalam satu tahun penuh. Analoginya seperti sekolah, ada tingkatan kelas. Jika dalam tahun tersebut mereka gagal atau remedial lebih dari dua mata pelajaran, maka mereka tidak bisa naik ke tingkat berikutnya dan harus mengulang tahun depan. Selain itu, setiap mahasiswa juga diwajibkan untuk menghafal satu juz Al-Qur’an setiap tahun. Hafalan ini akan diuji secara resmi di tahun terakhir masa studi. Jika tidak lulus dalam ujian hafalan tersebut, mahasiswa akan masuk ke kategori remedial. Sistem ini menuntut kedisiplinan dan komitmen tinggi dari para mahasiswa, tidak hanya dalam akademik tapi juga dalam spiritualitas.

Semua pelajaran di Universitas Al-Azhar disampaikan menggunakan bahasa Arab, kecuali pelajaran Bahasa Inggris yang tentu saja diajarkan dalam bahasa Inggris. Hal ini menuntut mahasiswa untuk memiliki kemampuan bahasa Arab yang baik agar dapat mengikuti perkuliahan dengan maksimal. Secara keseluruhan, sistem pendidikan di Al-Azhar dirancang untuk membentuk pribadi yang tangguh secara intelektual dan spiritual, dengan penekanan pada pemahaman ilmu keislaman yang mendalam serta pembiasaan terhadap nilai-nilai Al-Qur’an.

Program Sekolah Sambil Keliling Luar Negeri

Nah, itu dia serba-serbi kuliah di Mesir yang wajib kamu ketahui sebelum memutuskan untuk studi di sana. Dapatkan insight lebih dalam dan energi positif dari alumni yang pernah merasakan langsung keras dan manisnya kehidupan belajar di Mesir. Episode ini tersedia di YouTube IDN TV: Weekend English Talk – “Study and Life Experience in