IDNews. “Menurut saya tak hanya bangunannya, pendidikan di IDN itu unik.” ujar utusan PPI Malaysia, Elvan Syahputra dalam wawancara tim media IDN seusai acara Sessions Sharing edukatif yang digelar SMK IDN pada hari Sabtu,(19/10) lalu.
Alumni Universitas Sains Islam Malaysia asal Bengkulu itu menerangkan, keunikan pesantren IDN yang terletak di Jonggol itu adalah sistem pendidikannya yang memadukan antara ilmu agama dan dunia. Dan menurutnya itu adalah hal yang unik yang jarang ditemui di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.
“Ada satu hal yang mendasar yang saya tak perlu lama menemukan keunikannya yaitu, inilah (pesantren IDN) tren pola pendidikan Islam yang modern, integrasi ilmu sains dan ilmu Islam..” terangnya.
Menurutnya, ilmu agama dan sains tidak dapat dipisahkan khususnya bagi seorang muslim. Disaat para ilmuwan barat menyatakan bahwa agama dan sains tidak dapat disatukan, justru menurutnya Islam memadukan keduanya.
“.. karena kan sekarang itu kalau filosofi orang barat kan mengatakan bahwasanya agama itu tidak bisa dicampur adukkan dengan ilmu pengetahuan. Dia memisahkan antara sains dan agama..”
“Padahal, dalam Al Qur’an sendiri, Islam sendiri kan mengajarkan tidak ada pemisahan (antara sains dan agama). Segala sesuatu itu ada dalam Al Qur’an, tinggal bagaimana kita mengejawantahkan menjadi sains, menjadi engineering , atau apa. Ini adalah bentuk langkah konkrit IDN untuk menciptakan generasi-generasi yang betul-betul mengintegrasikan ilmu agama dan sains.. ” terangnya.
Ia berharap, kelak para alumni IDN Boarding School dapat menjadi intelektual yang juga paham dengan agamanya. Ia juga sangat berharap, seusai acara ini para santri memiliki cita-cita untuk berkuliah di luar negeri agar mereka dapat melihat bagaimana bentuk sesungguhnya negeri Indonesia yang ditempatinya.
“.. dan tentunya (kita harapkan) alumni-alumni IDN ini bisa menjadi intelektual yang tahu agama, bukan seorang agamawan yang tidak intelektual..”
“Harapannya santri IDN bisa mentargetkan untuk berkuliah di luar negeri, minimal memiliki cita-cita untuk berkuliah di luar negeri. Karena apa, kita akan tahu bagaimana Indonesia apabila kita keluar terlebih dahulu dari Indonesia. Kita melihat Indonesia dari jarak jauh baru kita akan komprehensif ketimbang kita melihat dari dalam” tandasnya.
Ikuti perkembangan berita selanjutnya di www.idn.sch.id
Reporter: Aryga NoorHadi
